PERAN KELOMPOK TANI MARGO MULYO DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PERSPEKTIF IMAM AL-GHAZALI (Studi Di Desa Majalengka Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara)

Authors

  • Fathul Madjid STAI Tanbihul Ghofiliin
  • Naufal Naufal STAI Tanbihul Ghofiliin

Keywords:

Farmer Groups, Welfare, Imam Al Ghozali, Community Role

Abstract

Masyarakat miskin di pedesaan sebagian besar sebagai petani. Data BPS menunjukan masayarakat miskin pedesaan sebesar 18,48 juta orang pada tahun 2012.secara khusus perhatian terhadap petani perlu menjadi perhatian, karena berhubungan dengan masa depan usahatani padi dalam kesinambungan pruduksi petani sebagai makanan pokok Indonesia. program peningkatan produksi usaha tani selalu menajdi prioritas pemabangunan pertani dalam mensejahterakan petani. Dalam penguatan kelompok tani diperlukan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Meskipun lemabaga kelompok tani telah banyak dibentuk, namun cukup sulit untuk saat ini menemukan kelompok tani yang aktif, dimana setiap anggota kelompok tani memanfaatkan lembaga tersebut untuk meningkatkan kinerja dalam usaha peningkatan kesejahteraan petani. Padahal kelompok tani memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam menggerakan upaya pembangunan pertanian. Penguatan kelembagaan sangat perlu dilakukan melalui beberapa upaya, antara lain mendorong dan membimbing petani agar mampu bekerjasama di bidang ekonomi secara berkelompok, menumbuhkkembangkan kelompok tani melalui peningkatan fasilitas bantuan dan akses permodalan dan peningkatan efisiensi dan efektivitas petani, serta meingkatkan kapasitas sumber daya manusia petani melalui berbagai pendampingan, dan pelatihan untuk pengurus dan anggota. Secara teknis upaya peningkatan kelompok tani dalam pemberdayaan dilakukan oleh penyuluh pertanian lapangan (PPL). Meskipun demikian pendampingan pembinaan kelompok tani juga bisa dilakukan oleh LSM dan organisasi lainnya yang dianggap mampu untuk dilibatkan dalam usaha penguatan kelompok tani dalam pemberdayaan. 

 

 

Most of the poor in rural areas are farmers. BPS data shows that there are 18.48 million rural poor people in 2012. Special attention to farmers needs to be paid attention to, because it relates to the future of rice farming in the sustainability of farmer production as Indonesia's staple food. Programs to increase farm production have always been a priority for agricultural development in the welfare of farmers. In strengthening farmer groups, efforts are needed to improve the welfare of farmers. Although many farmer group institutions have been formed, it is quite difficult to find active farmer groups, where each member of the farmer group utilizes the institution to improve performance in efforts to improve farmer welfare. Even though farmer groups have a very important role and function in driving agricultural development efforts. Institutional strengthening really needs to be done through a number of efforts, including encouraging and guiding farmers to be able to cooperate in the economic sector in groups, developing farmer groups through increasing assistance facilities and access to capital and increasing the efficiency and effectiveness of farmers, as well as increasing the capacity of farmer human resources through various mentoring, and training for administrators and members. Technically efforts to increase farmer groups in empowerment are carried out by field agricultural extension workers (PPL). Even so, assistance in developing farmer groups can also be carried out by NGOs and other organizations that are considered capable of being involved in efforts to strengthen farmer groups in empowerment

Downloads

Published

2023-06-30

How to Cite

Madjid, F. ., & Naufal , N. . (2023). PERAN KELOMPOK TANI MARGO MULYO DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PERSPEKTIF IMAM AL-GHAZALI (Studi Di Desa Majalengka Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara). Nizam : Jurnal Islampedia, 2(1), 47–52. Retrieved from https://journal.bengkuluinstitute.com/index.php/islampedia/article/view/226