PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER MAHASISWA DI ERA DIGITAL (Studi Kasus Mahasiswa Pendidkan Bahasa Indonesia Semester 2 TA. 2025/2026)

Abstract

Urgensi pengembangan karakter mahasiswa calon pendidik di era digital yang kian kompleks. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) berperan penting sebagai upaya terbentuknya SDN bukan sekedar berkecerdasan akademik, namun berkarakter kuat karakteristik nasionalisme dan tanggung jawab sosial. Namun, perubahan lanskap digital memunculkan tantangan sekaligus peluang baru bagi efektivitas PKn dalam mencapai tujuan tersebut. Studi ini berfokus pada mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 2 Tahun Pelajaran 2025/2026 sebagai subjek penelitian. Tujuan riset adalah untuk menganalisis peran PKn serta mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam pengembangan karakter tersebut. Riset menerapkan qualitative dengan teknik case study, prosedur data riset berdasarkan hasil dialog/wawancara dengan dosen PKn beserta mahasiswa, observasi partisipatif dalam proses pembelajaran PKn, disertai kajian arsip terkait silabus bahan pengajaran PKn. Fakta-fakta berupa detail data-data selanjutnya dilakukan kajian mendalam secara deskrptive qualitative sebagai upaya mendapatkan gambaran menyeluruh. Ringkasan hasil riset menunjukkan bahwa PKn secara signifikan berkontribusi dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan memupuk rasa tanggung jawab sosial melalui metode pembelajaran yang relevan dengan konteks digital, seperti penggunaan media sosial sebagai platform diskusi kritis dan proyek kolaboratif berbasis teknologi. Meskipun demikian, tantangan utama yang dihadapi meliputi penetrasi informasi hoaks, kurangnya literasi digital pada sebagian mahasiswa, serta perlunya inovasi berkelanjutan dalam metode pengajaran. Di sisi lain, era digital juga membuka peluang besar untuk eksplorasi sumber belajar yang lebih beragam dan interaktif, serta memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi yang lebih luas. Solusi yang diusulkan adalah penguatan kurikulum PKn yang adaptif terhadap perubahan digital, peningkatan kompetensi dosen dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran, serta pengembangan program literasi digital kritis bagi mahasiswa.