Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian KB Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Puskesmas Talang Rimbo Lama Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2022

Authors

  • Diana Rizka Kusumawati Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Dehasen, Bengkulu
  • Murwati Murwati Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Dehasen Bengkulu, Indonesia
  • Julius Habibi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Dehasen Bengkulu, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58222/jkm.v1i2.176

Keywords:

Parity, Knowledge, Husband Support, IUD Family Planning

Abstract

Based on data obtained from the Rejang Lebong District Health Office in 2021, the number of AKDR family planning acceptors such as IUDs was 32. This number is still very low when compared to hormonal family planning such as implants with 482 acceptors, injections with 16,004 acceptors, and pills with 7,720 acceptors. Meanwhile, the national target for active family planning participation in 2020 is 20.5%. Puskesmas Talang Rimbo Lama, Rejang Lebong Regency, is one of the health centres with low MDR participants in the last 3 years, namely in 2019 there were 6 acceptors, in 2020 there were 5 acceptors, and in 2021 there were 4 acceptors. Objective To know the factors that influence the low use of domestic contraceptives (IUD) at the Talang Rimbo Lama Health Centre, Rejang Lebong Regency, in 2022. descriptive quantitative research with analytical survey research methods using cross-sectional design. The sample in the study was 68 people using the accidental sampling technique. The research instrument used was a questionnaire sheet. The research analysis used univariate and bivariate analysis with the chi-square test. The results showed there was no relationship between parity (p = 0.648) and the low use of intrauterine contraceptives (IUD) at the Talang Rimbo Health Centre, Rejang Lebong Regency, in 2022. There is a relationship between knowledge (p 0.044) and husband support (p = 0.033) and the low use of intrauterine contraceptives (IUD) at the Talang Rimbo Health Centre, Rejang Lebong Regency, in 2022. Suggestions: It is necessary to explore the knowledge of respondents related to the incidence of diabetes mellitus so that field interventions to improve respondents' knowledge are more appropriate. It is necessary to conduct socialisation for PUS related to IUDs so that people understand the advantages and disadvantages of IUDs.

References

Angun Haningtri, Y. 2021. Gambaran Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Penggunaan KB IUD di Puskesmas Kalibakung (Doctoral dissertation, DIII Kebidanan Politeknik Harapan Bersama).

Barrett, J., C. Buckley. 2007. Constrained Contraceptive Choice: IUD Prevalence in Uzbekistan. International Family Planning Perspectives, 33(2): 53.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara. 2018. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016-2018. Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara. Bengkulu Utara.

Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. 2016. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Dinkes Provinsi Bengkulu. Bengkulu.

Kemenkes RI. 2018. Laporan Riskesdas Nasional Tahun 2018. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Glasier, A, & Gebbie, A. 2005. Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi. Jakarta. EGC.

BKKBN. 2018. Peran BKKBN Di Balik Gerakan Penanggulangan Stunting. BKKBN. 2018.

BKKBN, 2015. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta, Yayasan Bina WUStaka Sarwono Prawiroharjo

Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta. WUStaka Rihama.

Maika A dan Kuntohadi W. 2009. Penggunaan Alat Kontrasepsi Pasca Melahirkan. Jakarta. BKKBN

Maryatun. 2009. Analisis faktor-faktor pada ibu yang berpengaruh terhadap pemakaian metode kontrasepsi IUD di Kabupaten Sukoharjo. Eksplanasi, 4(8): 163-6.

Nomleni M, Ernawati dan Mato R. 2014. Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) Pada Ibu Post Partum Normal Di RSKD Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis,Vol 4. No 4. Tahun 2014.

Notoatmodjo, S. 2017. Metode Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2017. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta. Jakarta.

Nuryati S dan Fitria D. 2014. Pengaruh Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi Pada Akseptor KB Baru Di Kabupaten Bogor. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis.Vol 5. No 5. Tahun 2014. ISSN: 2302-1721.

Nurullita, U., S. Rejeki, A.G.D Pramono. 2012. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim di Kelurahan Kembang Arum Semarang. Skripsi pada Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah, Semarang.

Purwoko, E., 2011. Kebijakan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dalam Jampersal. Makalah, disampaikan pada Forum Nasional II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia, 28-30 September 2011, Makassar.

Roeroe R. L, Kandou Grace D, Ratag. G, E. 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Akseptor Keluarga Berencana (KB) dalam Memilih Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di BLU RSUP Prof Kandou Malalayang Manado. Jurnal kedokteran komunitas dan tropic. Universitas Samratulangi. Sulawesi Utara.

Rostianingsih, D., Yuanti, Y., Nisa, H., & Rustini, R. 2022. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR). Jurnal Sosial Sains, 2(6), 737-747.

Saifuddin, A. 2013. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina WUStaka Sarwono Prawirohardjo.

Siswosudarmo, A.H dan Emilia O. 2001. Teknologi Kontrasepsi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Subiyatun S, Dasuki D dan Budi W. 2010. Hubungan Antara Pemberian Informasi Dengan Pemilihan Metode Atau Alat Kontrasepsi Rasional (Kajian Data Proyek SM-PFA Di Jawa Tengah Dan Jawa Timur Tahun 2002). Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan,Vol 5. No 2. Desember 2010).

Suparman, E. 2007. Karakteristik Kehamilan Ektopik Terganggu di Rumah Sakit Umum WUSat Manado. CDK, 34(5): 256.

Sutanto, P dan Sabri L. 2010. Statistik Kesehatan. Rajawali Pers. Jakarta.

WHO. 2016. Medical Eligibility Criteria For Contraceptive Use. Geneva: Department of Reproduction and Research World Health Organization

Widyawati S, Nyorong M dan Natsir S.2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemakaian AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) Di Wilayah Kerja WUSkesmas Batuah Kutai Kartangara. Jurnal Promosi Kesehatan.Tahun 2012.

Widya, S. A. K., & Sari, U. M. 2021. Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Suami Dengan Penggunaan Akdr Pada Akseptor Kb Aktif Di Puskesmas Kampar Timur. Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(4), 404-410.

Van Zijl, S., C. Morroni, Z.M. van der Spuy. 2010. A survey to assess knowledge and acceptability of the intrauterine device in the Family Planning Services in Cape Town, South Africa. J Fam Plann Reprod Health Care, 36(2): 73.

Wiknjosastro H. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina WUStaka.

Yanti, Revida E dan Asfriyati. 2012. Pengaruh Budaya Akseptor KB Terhadap Penggunaan Kontrasepsi IUD Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Darma Agung.Tahun 2012

Yuhedi T.L, dan Kurniawati T. 2013. Buku Ajar Kependudukan dan Pelayanan KB. Jakarta: EGC

Downloads

Published

2022-12-31

How to Cite

Kusumawati, D. R., Murwati, M., & Habibi, J. . (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian KB Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Puskesmas Talang Rimbo Lama Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2022. Jurnal Kebidanan Manna, 1(2), 89–104. https://doi.org/10.58222/jkm.v1i2.176

Issue

Section

Articles